Belajar Static Routing

 

Belajar Static Routing -  Static Routing adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel routing yang dikonfigurasikan secara manual oleh network administrator.

Berikut kekurangan dan kelebihan Static Routing :

• Kelebihan

1. Meringankan kinerja prosesor Router
2. Tidak ada bandwith yang terbuang saat terjadi pertukaran paket
3. Lebih aman
4. Administrator bebas menentukan jalur jaringan
5. Kebal terhadap usaha hacker untuk melakukan spoof dengan tujuan membajak traffic.

• Kekurangan

1. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
2. Rentan terhadap kesalahan saat melakukan entri data secara manual
3. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi tentang router yang tersambung di dalamnya
4. Administrasi cukup rumit dibandingkan dynamic routing, terlebih jika ada banyak Router yang dikonfigurasikan secara manual
5. Jika ada satu Router yang mengalami kerusakan, maka jaringan akan terhenti karena static route tidak akan memperbaharui informasi dan tidak menginformasikan ke Router yang lain

Sumber Pengertian, kekurangan dan kelebihan : https://www.dewaweb.com/blog/perbedaan-routing-statis-dan-dinamis/

Setelah mengetahui apa itu static routing, sekarang kita akan mempraktekan cara konfigurasinya.

sebelum memulai siapkan alat - alatnya :

1. Laptop atau PC
2. Aplikasi Cisco Packet Tracer

Setelah sudah, ikuti langkah-langkah konfigurasi berikut :

• STUDY KASUS 1

Komponen yang kita butuhkan sebagai berikut :

1. 1 PT-Router
2. 2 PT-Switch
3. 4 PC

Setelah itu hubungkan masing-masing komponen sesuai pada gambar, lalu pada Router kita konfigurasikan. Ikuti langkah-langkah berikut : 

1. Router>en
2. Router#conf t
3. Router(config)#int fa0/0
4. Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.255
5. Router(config-if)#no shutdown
6. Router(config-if)#exit
7. Router(config)#int fa1/0
8. Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.255
9. Router(config-if)#no shutdown
10. Router(config-if)#exit

Setelah mengkonfigurasi Router masukkan IP address dan Gateway pada masing-masing PC seperti dibawah ini : 

• PC6
• IP Address : 192.168.1.2
• Gateway : 192.168.1.1
• PC7
• IP Address : 192.168.1.3
• Gateway : 192.168.1.1
• PC8
• IP Address : 192.168.2.2
• Gateway : 192.168.2.1
• PC9
• IP Address : 192.168.2.3
• Gateway : 192.168.2.1

Kemudian lakukan ping pada masing-masing PC apakah sudah tersambung dengan Router atau belum. Jika sudah lakukan simulation menggunakan 'Add Simple PDU Tool' untuk mengetahui apakah yang kita konfigurasikan berhasil atau tidak. Jika berhasil akan ada notifikasi 'Successful'. 

Berikut gambar yang sudah berhasil melakukan simulation :

• Simulation dari Router ke PC

• Simulation antar PC yang berbeda network

• Simulation antar PC yang satu network

• STUDY KASUS 2

Komponen-komponen yang dibutuhkan sebagai berikut : 

1. 1 PT-Router 
2. 4 PT-Switch
3. 20 PC

cara konfigurasinya sama dengan 'STUDY KASUS 1' bedanya ada banyak switch dan IP address yang digunakan adalah kelas A.

Berikut cara konfigurasi IP address pada Router :

1. Router>en
2. Router#conf t
3. Router(config)#int fa0/0
4. Router(config-if)#ip address 112.10.10.1 255.0.0.0
5. Router(config-if)#no shutdown
6. Router(config-if)#exit
7. Router(config)#int fa1/0
8. Router(config-if)#ip address 113.10.11.1 255.0.0.0
9. Router(config-if)#no shutdown
10. Router(config-if)#exit
11. Router(config)#int fa6/0
12. Router(config-if)#ip address 114.10.12.1 255.0.0.0
13. Router(config-if)#no shutdown
14. Router(config-if)#exit
15. Router(config)#int fa1/0
16. Router(config-if)#ip address 115.10.13.1 255.0.0.0
17. Router(config-if)#no shutdown
18. Router(config-if)#exit

Setelah selesai mengkonfigurasikan IP address pada Router, langkah selanjutnya adalah memasukkan IP address pada setiap PC secara manual. Berikut IP address pada setiap PC :

• PC0
• IP Address : 112.10.10.11
• Gateway : 112.10.10.1
• PC1
• IP Address : 112.10.10.12
• Gateway : 112.10.10.1
• PC2
• IP Address : 112.10.10.13
• Gateway : 112.10.10.1
• PC3
• IP Address : 112.10.10.14
• Gateway : 112.10.10.1
• PC4
• IP Address : 112.10.10.15
• Gateway : 112.10.10.1

• PC5
• IP Address : 113.10.11.11
• Gateway : 113.10.11.1
• PC6
• IP Address : 113.10.11.12
• Gateway : 113.10.11.1
• PC7
• IP Address : 113.10.11.13
• Gateway : 113.10.11.1
• PC8
• IP Address : 113.10.11.14
• Gateway : 113.10.11.1
• PC9
• IP Address : 113.10.11.15
• Gateway : 113.10.11.1

• PC10
• IP Address : 114.10.12.11
• Gateway : 114.10.12.1
• PC11
• IP Address : 114.10.12.12
• Gateway : 114.10.12.1
• PC12
• IP Address : 114.10.12.13
• Gateway : 114.10.12.1
• PC13
• IP Address : 114.10.12.14
• Gateway : 114.10.12.1
• PC14
• IP Address : 114.10.12.15
• Gateway : 114.10.12.1

• PC15
• IP Address : 115.10.13.11
• Gateway : 115.10.13.1
• PC16
• IP Address : 115.10.13.12
• Gateway : 115.10.13.1
• PC17
• IP Address : 115.10.13.13
• Gateway : 115.10.13.1
• PC18
• IP Address : 115.10.13.14
• Gateway : 115.10.13.1
• PC19
• IP Address : 115.10.13.15
• Gateway : 115.10.13.1

Kemudian lakukan ping pada masing-masing PC apakah sudah tersambung dengan Router atau belum. Jika sudah lakukan simulation menggunakan 'Add Simple PDU Tool' untuk mengetahui apakah yang kita konfigurasikan berhasil atau tidak. Jika berhasil akan ada notifikasi 'Successful'.

Berikut gambar yang sudah berhasil melakukan simulation : 

• Simulation dari Router ke PC

• Simulation antar PC yang memiliki network sama

• Simulation antar PC yang berbeda network 

Sekian cara konfigurasi untuk Static Routing, semoga postingan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Mohon maaf bila ada kesalahan kata dalam pengetikkan postingan ini. 

Terima Kasih.